Visi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Visi menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun. Visi bukan hanya mimpi ataupun serangkaian harapan, namun suatu komitmen dan upaya merancang serta mengelola perubahan untuk mencapai tujuan pembangunan 5 tahun ke depan. Visi harus didasarkan pada realita dan harus dapat menunjukkan gambaran masa depan yang ideal bagi pembangunan daerah dan masyarakat. Visi pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode RPJMD Tahun 2017-2022 sebagai berikut:

   “Aceh Tamiang Mandiri dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Islami Yang Sejahtera”

 

Visi pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Aceh Tamiang :

Bermakna satu kesatuan masyarakat yang mempunyai hak dan kewenangan untuk terlibat dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan di daerah Kabupaten Aceh Tamiang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah.

2. Mandiri :

Bermakna bahwa masyarakat kabupaten Aceh Tamiang dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam batas mensejahterakan (diri), tidak bergantung pada pihak lain dalam mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan sumber daya manusia.

3. Berdaya saing :

Bermakna kabupaten Aceh Tamiang dan masyarakat yang hidup di dalamnya mempunyai sejumlah keunggulan dalam menghadapi persaingan ekonomi di era global saat ini, hal ini ditandai dengan perbaikan infrastruktur, kemudahan perizinan dan tersedianya sarana ultilitas yang menarik investasi, kondisi keamanan dan stabilitas wilayah yang kondisif, kualitas SDM yang kompeten, kreatif dan produktik yang dapat memenuhi kebutuhan dunia usaha.

4. Masyarakat Islami :

Bermakna kondisi kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan yang ditandai dengan pengamalan nilai-nilai islam secara menyeluruh, yang di dorong dengan keteladanaan para pemimpin masyarakat dan aparatur pemerintah. Kehidupan islami diwujudkan dengan maraknya shalat berjamaah di masjid dan bergeloranya majelis-majelis tsagafah islamiyah, kuatnya kepribadian masyarakat dalam menangkal bahaya narkoba, kriminalitas dan praktek-praktek asusila lainnya. Dengan kehidupan yang islami maka akan terciptanya kehidupan masyarakat yang harmonis, produktif dan sejahtera.

5. Sejahtera :

Bermakna tercukupnya kebutuhan-kebutuhan pangan, sandang dan papan masyarakat serta kehidupan sosial yang harmonis. Sejahtera ditandai dengan peningkatan pendapatan masyarakat secara mandiri serta terpenuhinya kebutuhan dasar bidang kesehatan, pendidikan, air bersih, energi serta lingkungan pemukiman yang bersih dan asri. Peningkatan pendapatan masyarakat miskin yang berkerja di sektor pertanian, Peternakan, perkebunan, perikanan pesisir dan sektor informal lainya.

 

Misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang

Untuk mencapai keadaan yang diharapkan dari Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih diatas, maka ditetapkanlah Misi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pengamalan Syariat Islam dengan upaya keteladanan dan pengembangan budaya islami;

2. Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik, melayani, berkualitas dan berbasis Information Communication Technology (ICT);

3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan optimalisasi pemanfaatan potensi unggulan daerah;

4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat;

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, prasarana sarana layanan dasar serta pembangunan lingkungan berkelanjutan dan mitigasi

    bencana;

6. Pemberdayaan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak serta kelompok yang termarjinalkan.

Telaahan terhadap visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung dengan tugas pokok dan fungsi pada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Hal ini ditunjukkan melalui:

a. Pernyataan Misi ke 3 memuat keinginan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan melakukan pembangunan sektor kepariwisataan diharapkan membawa dampak dalam memaksimalkan potensi lokal yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penguatan perekonomian daerah;

b. Pernyataan Misi ke 4 mengisyaratkan perhatian yang besar terhadap peran serta dan keterlibatan pemuda dalam pembangunan, yang akan berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

 

BINGKAI SEGI LIMA Dengan warna kuning yang diapit oleh warna hijau dapat diartikan kemuliaan dalam kesejahteraan dan kemakmuran sebagai daerah yang dalam kehidupan bernegara berada dibawah dasar falsafah Pancasila dan kehidupan beragama dengan tuntunan rukun Islam yang lima.

 

PUCOK REBONG Adalah lambang dan sejarah masyarakat Tamiang yang kekuatan legendanya telah mengikat dalam kehidupan masyarakat sebagai awal dari asal kata Tamiang dan dapat memberi makna kepada suatu pertumbuhan yang kokoh dalam persatuan, hidupnya yang berumpun dapat dicerminkan pada kehidupan bambu, dimana yang muda menjadi benteng pelindung mengelilingi yang lebih tua berada ditengah.

 

TEPAK SIREH Adalah lambang adat yang dimiliki oleh 3 (tiga) suku perkauman di Tamiang yaitu Suku Perkauman Aceh, Suku Perkauman Tamiang, dan Suku Perkauman Gayo. Tepak adalah tempat sireh yang disusun sebagai sempene resam pengiring sembah pembuka madah, ketika kata akan dimulai, sireh sombul disorong dahulu. Sireh juga melambangkan persahabatan dan persaudaraan dimana setiap orang menyodorkan sireh untuk dimakan, berarti perdamaian dan persahabatan kesemuanya merupakan pelambang rukun dan damai mencakup seluruh ruang lingkup tatakrama kehidupan. Peranan tepak yang berisi sireh susun merupakan kelengkapan peradapan dari resam qanun yang tersimpul dalam kate tetuhe ” Mulie Kaom Bersireh Tepak, Kembang Kerabat Manih Bahase “.

 

KAPAS DAN PADI Melambangkan kehidupan pertanian yang dapat membawa kepada kemakmuran dalam usaha yang gigih. Pertanian yang merupakan usaha dari sebahagian masyarakat wilayah Tamiang baik dari tanaman keras tahunan seperti kelapa sawit, karet dan lain-lain yang telah memberikan hasil bagi pendapatan daerah serta tanaman jangka pendek seperti palawija yang mampu membawa kepada kehidupan masyarakat yang makmur dari berbagai hasilnya disamping perluasan areal percetakan sawah baru yang juga membawa arah kemakmuran masyarakat.

 

MENARA MINYAK Sebagai lambang dari sumber daya hasil bumi berupa minyak dan gas bumi yang dikelola oleh Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina) milik Pemerintah serta lambang kelautan yang merupakan kekayaan hasil laut, disamping sebagai sarana akses transportasi bagi lalu lintas perdagangan juga adalah sumber yang dapat memberikan kemakmuran masyarakat.

 

BUKU Merupakan lambang dari ilmu pengetahuan bagi sumber daya manusia yang dapat meningkatkan kwalitas melalui peningkatan minat baca kepada sumber- sumber ilmu pengetahuan.

 

BINTANG Adalah lambang dari ketuhanan, dimana masyarakat wilayah Tamiang dalam kehidupannya ta’at dan tunduk dari tuntunan syari’at Islam secara berdampingan dengan adat istiadat Tamiang. Ikatan yang mempersatukan padi dan kapas berjumlah 8 (delapan) ikatan, adalah lambang persatuan diantara masyarakat dari 8 (delapan) Kecamatan. Kabupaten Aceh Tamiang mencakup 8 (delapan) Kecamatan yang terdiri dari berbagai etnis dan suku bangsa diantaranya Suku Tamiang, Suku Aceh dan Suku Gayo dimana merupakan suku asli dari wilayah tamiang disamping suku pendatang yang telah menetap di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang seperti Jawa, Batak, Minang, Tionghoa dan lain-lain. Semuanya etnis dan suku hidup rukun, damai dan bersatu serta membaur dengan keberadaan masyarakat asli Tamiang dengan toleransi yang tinggi dan merupakan satu prinsip yang telah diwarisi secara temurun dikenal dengan ungkapan ” Digoyang Buleh, Dicabut Te’ek “. Toleransi tersebut dibatasi dalam wewenang yang nenberikan kebebasan terarah dimana tercermin dalam kate tetuhe ” Tande Belang Ade Batehnye, Tande Empus Berantare Paga “.

 

JUMLAH 2 (DUA) RIAK AIR LAUT DAN 7 (TUJUH) ANAK TANGGA MENARA MINYAK adalah lambang dari hari lahirnya Kabupaten Aceh Tamiang yaitu tanggal 2 Juli 2002. Kabupaten Aceh Tamiang lahir selain dari perjuangan panjang masyarakat Tamiang juga didukung oleh berbagai potensi daerah, diantaranya yang terbesar adalah Perusahaan Tambang Minyak Nasional (Pertamina) yang memberikan kontribusi besar bagi lahir dan berkembangnya Kabupaten Aceh Tamiang disamping potensi kelautan diantaranya tambak udang dan tambak ikan dan merupakan salah satu aset pendapatan daerah.

.